Sabtu, 12 April 2014

organogenesis



A.        Pengertian Organogenesis

            Organogenesis adalah proses pembentukan organ atau alat tubuh. Pertumbuhan ini diawali dari pembentukan embrio (bentuk primitif) menjadi fetus(bentuk definitif) kemudian berdiferensiasi menjadi memiliki bentuk dan rupa yang spesifik bagi keluarga hewan dalam satu species.
            Organogensisi dimulai akhir minggu ke 3 dan berakhir pada akhir minggu ke 8. Dengan berakhirnya organogenesis maka cirri-ciri eksternal dan system organ utama sudah terbentuk yang selanjutnya embryo disebut fetus.
Organogenesis terdiri dari dua periode, yaitu pertumbuhan antara dan pertumbuhan akhir. Pada periode pertumbuhan antara atau transisi terjadi transformasi dan differensiasi bagian-bagian tubuh embryo dari bentuk primitive sehingga menjadi bentuk definitif. Pada periode ini embryo akan memiliki bentuk yang khusus bagi suatu spesies. Pada periode pertumbuhan akhir, penyelesaian secara halus bentuk definitive sehingga menjadi ciri suatu individu. Pada periode ini embryo mengalami penyelesaian pertumbuhan jenis kelamin, watak (karakter fisik dan psikis) serta wajah yang khusus bagi setiap individu.


B.         PROSES ORGANOGENESIS
Organogenesis mengubah massa amorf sel menjadi organ lengkap dalam pengembangan embrio. Sel-sel dari suatu daerah organ pembentuk mengalami perkembangan diferensial dan gerakan untuk membentuk primordial organ, atau anlage. Organogenesis merupakan proses gabungan dua periode, yaitu periode pertumbuhan antara dan periode pertumbuhan akhir. Pada periode pertumbuhan antara terjadi transformasi dan diferensiasi bagian-bagian tubuh embrio dari bentuk primitif hingga menjadi bentuk definitif. Sedangkan pada periode pertumbuhan akhir, embrio akan mengalami penyelesaian pertumbuhan (Anonim, 2013).
Dalam perkembangan selanjutnya, ketiga lapisan lembaga akan membentuk  jaringan-jaringan khusus dan organ-organ tubuh, dimana proses ini disebut organogenesis. Tahapan organogenesis diantaranya adalah:
1. Ektoderm, terbagi atas:
a)    Epidermis
1)      Lapisan epidermis kulit, dengan derivatnya yang bertekstur (susunan kimia) tanduk: sisik, bulu, kuku, tanduk, cula, taji.
2)      Kelenjar-kelenjar kulit: kelenjar minyak bulu, kelenjar peluh, kelenjar ludah, kelenjar lendir, kelenjar air mata.
3)      Lensa mata, alat telinga dalam, indra bau dan indra peraba.
4)      Stomodeum menumbuhkan mulut, dengan derivatnya seperti lapisan email gigi, kelenjar ludah dan indra pengecap.
5)      Proctodeum menumbuhkan dubur bersama kelenjarnya yang menghasilkan bau tajam.
6)    Lapisan enamel gigi.
Neural (saraf)
1)   Otak dan sumsum tulang belakang.
2)   Saraf tepi otak dan punggung.
3)   Bagian persyarafan indra, seperti mata, hidung dan kulit.
4)   Chromatophore kulit dan alat-alat tubuh yang berpigmen.  
2. Mesoderm
a)    Otot : lurik, polos dan jantung.
b)   Mesenkim yang dapat berdifferensiasi menjadi berbagai macam sel dan jaringan.
c)    Gonad, saluran serta kelenjar-kelenjarnya.
d)   Ginjal dan ureter.
e)    Lapisan otot dan jaringan pengikat (tunica muscularis, tunica adventitia, tunica musclarismucosa dan serosa) berbagai saluran dalam tubuh, seperti pencernaan, kelamin, trakea, bronchi, dan pembuluh darah.
f)    Lapisan rongga tubuh dan selaput-selaput berbagai alat: pleura, pericardium, peritoneum dan mesenterium.
g)   Jaringan ikat dalam alat-alat seperti hati, pankreas, kelenjar buntu.
h)   Lapisan dentin, cementum dan periodontum gigi, bersama pulpanya.
3. Endoderm        
a)    Lapisan epitel seluruh saluran pencernaan mulai faring sampai rectum.
b)   Kelenjar-kelenjar pencernaan misalnya hepar, pankreas, serta kelenjar lendir yang mengandung enzim dalam esophagus, gaster dan intestium.
c)    Lapisan epitel paru atau insang.
d)   Kloaka yang menjadi muara ketiga saluran: pembuangan (ureter), makanan (rectum), dan kelamin (ductus genitalis).
e)    Lapisan epitel vagina, uretra, vesika urinaria dan kelenjar-kelenjarnya (Wildan, 1994).
 

Perkembangan Sistem Organ
1.      Susunan Saraf Pusat
            Neurulasi adalah pembentukan lempeng neural (neural plate) dan lipatan neural (neural folds) serta penutupan lipatan ini untuk membuat neural tube, yang terbenam ke dalam dinding tubuh dan berdiferensiasi menjadi otak dan korda spinalis. Neural tube terbentuk sempurna pada akhir minggu ke 4. Mesoderm paraksial berdiferensiasi untuk membentuk pasangan blok jaringan / somit. Somit berdiferensiasi menjadi sklerotom, miotom dan dermtom, yang masing-masing menghasilkan tulang rangka sumbu, otak rangka dan dermis kulit. Organ sensorik untuk janin berkembang sekitar pertengahan masa gestasi.
2.      Sistem Pencernaan
            Antara minggu ke 6 dan 8 perkembangan proliferasi sel epitel yang melapisi bagian dalam lumen menyebabkan obliterasi yang kemudian secara bertahap mengalami regionalisasi. Pertumbuhan awal usus sangat cepat sehingga usus keluar ke dalam rongga amnion. Enzim pencernaan terdapat di sekitar minggu ke 24 – 28, dengan pengecualian laktasi. Koordinasi peristaltik usus janin mulai jelas pada minggu ke 14. Pada minggu ke 34 sudah terjadi koordinasi mengisap, menelan, dan peristalsis.
3.      Wajah
            Wajah terbentuk antara minggu ke 5 dan 12 dari arkus brakialis. Hidung tumbuh sebagai pilar jaringan mata terbentuk dari kombinasi jaringan saraf dan ektoderm khusus. Telinga mula-mula terletak rendah. Di bawah hidung tonjolan maksilaris meluas untuk membentuk dasar hidung dan atap mulut. Bibir atas terbentuk dari tonjolan yang meluas untuk bertemu di bagian tengah.
4.      Tengkorak
            Tengkorak terbentuk dari jaringan mesenkim di sekitar otak. Tengkorak di bentuk dari neurokranium yang melindungi otak dan viserokranium yang membentuk kerangka wajah. Tiap-tiap elemen tengkorak ini memiliki komponen dan kartilaginosa pada janin. Fontanel posterior menutup sekitar 3 bulan setelah lahir dan fontanel posterior menutup saat bayi berusia sekitar 18 bulan.
5.      Sistem Kardiovaskular
            Merupakan sistem yang pertama terbentuk pada beberapa sel di mosederm yolk yang kemudian membentuk kelompok yang disebut pulau darah. Pulau-pulau darah menyatu, membentuk saluran pembuluh darah yang saling berhubungan untuk membentuk rute yang jelas. Organisasi rute melintas yolk sac serupa dengan organisasi geografis delta sungai.
6.      Jantung primitif berkembang dari “tapal kuda” mesoderm embrionik. Bentuk khas jantung dihasilkan oleh aliran sel darah di dalam saluran pembuluh yang menyebabkan tabung jantung mengambil bentuk lengkung huruf S yang akhirnya berbentuk jantung.
7.      Pada hari ke-21 sel yang mengelilingi jantung berdiferensi menjadi sel miokardium yang mampu menghasilkan respons hingga jantung yang terdiri atas 4 rongga berurutan mulai berdenyut.
8.      Sistem Pernafasan
            Trakea dan bronkus utama tumbuh sebagai kantung keluar pada saluran pencernaan, perkembangannya bergantung pada interaksi antara tonjolan endoderm dari usus depan yang sedang tumbuh dan mesoderm splantik yang diinvasinya sekitar hari ke-22 dan mengalami percabangan antara hari ke-26 dan 28.
9.      Sistem Perkemihan
            Berkembang dari mesoderm intermeitat dan saling berkaitan erat dengan kelamin selama perkembanganmasa janin terbentuk 3 pasang ginjal: pronetroi, mesonefroi dan metanefroi.
10.  Pronetroi, merupakan struktur transien nonfungsional yang muncul hanya selama beberapa minggu.
11.  Mesonefroi, muncul pada minggu ke-4 berfungsi sebagai ginjal antara sampai akhir periode mudigah.
12.  Metanefroi, minggu ke-5, berfungsi sekitar 4 minggu. Janin menghasilkan sampai 600 ml urinperhari.
13.  Otot dan Tungkai
14.  Otot yang pertama terbentuk :
            otot punggung dari pasangan somit. Anggota badan mulai tampak sebagai tonjolan yang berkaitan dengan somit tertentu pada minggu ke-4 perkembangan. Osifikasi perubahan ke struktur tulang dimulai sejak usia 8 minggu tapi tetap belum sempurna saat lahir. Menonjolnya jumlah tulang rawan di kerangka, mempermudah pengeluaran janin saat melahirkan. Pada minggu ke-9 kerangka tubuh hampir sempurna walaupun tulang tengkorak masih terus dibentuk (Anshui, 2010).