A.
Pengertian
Organogenesis
Organogenesis adalah proses pembentukan organ atau alat tubuh. Pertumbuhan ini
diawali dari pembentukan embrio (bentuk primitif) menjadi fetus(bentuk definitif) kemudian berdiferensiasi menjadi memiliki bentuk dan
rupa yang spesifik bagi keluarga hewan dalam satu species.
Organogensisi
dimulai akhir minggu ke 3 dan berakhir pada akhir minggu ke 8. Dengan
berakhirnya organogenesis maka cirri-ciri eksternal dan system organ utama
sudah terbentuk yang selanjutnya embryo disebut fetus.
Organogenesis terdiri
dari dua periode, yaitu pertumbuhan antara dan pertumbuhan
akhir. Pada periode pertumbuhan antara atau transisi terjadi transformasi
dan differensiasi bagian-bagian tubuh embryo dari bentuk primitive sehingga
menjadi bentuk definitif. Pada periode ini embryo akan memiliki bentuk yang
khusus bagi suatu spesies. Pada periode pertumbuhan akhir, penyelesaian secara
halus bentuk definitive sehingga menjadi ciri suatu individu. Pada periode ini
embryo mengalami penyelesaian pertumbuhan jenis kelamin, watak (karakter fisik
dan psikis) serta wajah yang khusus bagi setiap individu.
B.
PROSES ORGANOGENESIS
Organogenesis mengubah
massa amorf sel menjadi organ lengkap dalam pengembangan embrio.
Sel-sel dari suatu daerah organ pembentuk mengalami perkembangan diferensial
dan gerakan untuk membentuk primordial organ, atau anlage. Organogenesis
merupakan proses gabungan dua periode, yaitu periode pertumbuhan antara dan
periode pertumbuhan akhir. Pada periode pertumbuhan antara terjadi transformasi
dan diferensiasi bagian-bagian tubuh embrio dari bentuk primitif hingga menjadi
bentuk definitif. Sedangkan pada periode pertumbuhan akhir, embrio akan
mengalami penyelesaian pertumbuhan (Anonim, 2013).
Dalam perkembangan
selanjutnya, ketiga lapisan lembaga akan membentuk jaringan-jaringan
khusus dan organ-organ tubuh, dimana proses ini disebut organogenesis. Tahapan
organogenesis diantaranya adalah:
1. Ektoderm, terbagi
atas:
a)
Epidermis
1) Lapisan
epidermis kulit, dengan derivatnya yang bertekstur (susunan kimia) tanduk:
sisik, bulu, kuku, tanduk, cula, taji.
2) Kelenjar-kelenjar
kulit: kelenjar minyak bulu, kelenjar peluh, kelenjar ludah, kelenjar lendir,
kelenjar air mata.
3) Lensa
mata, alat telinga dalam, indra bau dan indra peraba.
4) Stomodeum
menumbuhkan mulut, dengan derivatnya seperti lapisan email gigi, kelenjar ludah
dan indra pengecap.
5) Proctodeum
menumbuhkan dubur bersama kelenjarnya yang menghasilkan bau tajam.
6) Lapisan
enamel gigi.
Neural
(saraf)
1) Otak
dan sumsum tulang belakang.
2) Saraf
tepi otak dan punggung.
3) Bagian
persyarafan indra, seperti mata, hidung dan kulit.
4) Chromatophore
kulit dan alat-alat tubuh yang berpigmen.
2. Mesoderm
a) Otot
: lurik, polos dan jantung.
b) Mesenkim
yang dapat berdifferensiasi menjadi berbagai macam sel dan jaringan.
c) Gonad,
saluran serta kelenjar-kelenjarnya.
d) Ginjal
dan ureter.
e) Lapisan
otot dan jaringan pengikat (tunica muscularis, tunica adventitia, tunica musclarismucosa
dan serosa) berbagai saluran dalam tubuh, seperti pencernaan, kelamin, trakea,
bronchi, dan pembuluh darah.
f) Lapisan
rongga tubuh dan selaput-selaput berbagai alat: pleura, pericardium, peritoneum
dan mesenterium.
g) Jaringan
ikat dalam alat-alat seperti hati, pankreas, kelenjar buntu.
h) Lapisan
dentin, cementum dan periodontum gigi, bersama pulpanya.
3. Endoderm
a) Lapisan
epitel seluruh saluran pencernaan mulai faring sampai rectum.
b) Kelenjar-kelenjar
pencernaan misalnya hepar, pankreas, serta kelenjar lendir yang mengandung
enzim dalam esophagus, gaster dan intestium.
c) Lapisan
epitel paru atau insang.
d) Kloaka
yang menjadi muara ketiga saluran: pembuangan (ureter), makanan (rectum), dan
kelamin (ductus genitalis).
e) Lapisan
epitel vagina, uretra, vesika urinaria dan kelenjar-kelenjarnya (Wildan, 1994).
Perkembangan Sistem
Organ
1. Susunan
Saraf Pusat
Neurulasi
adalah pembentukan lempeng neural (neural plate) dan lipatan neural (neural
folds) serta penutupan lipatan ini untuk membuat neural tube, yang terbenam ke
dalam dinding tubuh dan berdiferensiasi menjadi otak dan korda spinalis. Neural
tube terbentuk sempurna pada akhir minggu ke 4. Mesoderm paraksial berdiferensiasi untuk membentuk pasangan blok
jaringan / somit. Somit berdiferensiasi menjadi sklerotom, miotom dan dermtom,
yang masing-masing menghasilkan tulang rangka sumbu, otak rangka dan dermis
kulit. Organ sensorik untuk janin berkembang sekitar pertengahan masa gestasi.
2. Sistem
Pencernaan
Antara
minggu ke 6 dan 8 perkembangan proliferasi sel epitel yang melapisi bagian
dalam lumen menyebabkan obliterasi yang kemudian secara bertahap mengalami
regionalisasi. Pertumbuhan awal usus sangat cepat sehingga usus keluar ke dalam
rongga amnion. Enzim pencernaan terdapat di sekitar minggu ke 24 – 28, dengan
pengecualian laktasi. Koordinasi peristaltik usus janin mulai jelas pada minggu
ke 14. Pada minggu ke 34 sudah terjadi koordinasi mengisap, menelan, dan
peristalsis.
3. Wajah
Wajah
terbentuk antara minggu ke 5 dan 12 dari arkus brakialis. Hidung tumbuh sebagai
pilar jaringan mata terbentuk dari kombinasi jaringan saraf dan ektoderm
khusus. Telinga mula-mula terletak rendah. Di bawah hidung tonjolan maksilaris
meluas untuk membentuk dasar hidung dan atap mulut. Bibir atas terbentuk dari
tonjolan yang meluas untuk bertemu di bagian tengah.
4. Tengkorak
Tengkorak
terbentuk dari jaringan mesenkim di sekitar otak. Tengkorak di bentuk dari
neurokranium yang melindungi otak dan viserokranium yang membentuk kerangka
wajah. Tiap-tiap elemen tengkorak ini memiliki komponen dan kartilaginosa pada
janin. Fontanel posterior menutup sekitar 3 bulan setelah lahir dan fontanel
posterior menutup saat bayi berusia sekitar 18 bulan.
5. Sistem
Kardiovaskular
Merupakan
sistem yang pertama terbentuk pada beberapa sel di mosederm yolk yang kemudian
membentuk kelompok yang disebut pulau darah. Pulau-pulau darah menyatu,
membentuk saluran pembuluh darah yang saling berhubungan untuk membentuk rute
yang jelas. Organisasi rute melintas yolk sac serupa dengan organisasi
geografis delta sungai.
6. Jantung
primitif berkembang dari “tapal kuda” mesoderm embrionik. Bentuk khas jantung
dihasilkan oleh aliran sel darah di dalam saluran pembuluh yang menyebabkan
tabung jantung mengambil bentuk lengkung huruf S yang akhirnya berbentuk
jantung.
7. Pada
hari ke-21 sel yang mengelilingi jantung berdiferensi menjadi sel miokardium
yang mampu menghasilkan respons hingga jantung yang terdiri atas 4 rongga
berurutan mulai berdenyut.
8. Sistem
Pernafasan
Trakea
dan bronkus utama tumbuh sebagai kantung keluar pada saluran pencernaan,
perkembangannya bergantung pada interaksi antara tonjolan endoderm dari usus
depan yang sedang tumbuh dan mesoderm splantik yang diinvasinya sekitar hari
ke-22 dan mengalami percabangan antara hari ke-26 dan 28.
9. Sistem
Perkemihan
Berkembang
dari mesoderm intermeitat dan saling berkaitan erat dengan kelamin selama
perkembanganmasa janin terbentuk 3 pasang ginjal: pronetroi, mesonefroi dan
metanefroi.
10. Pronetroi,
merupakan struktur transien nonfungsional yang muncul hanya selama beberapa
minggu.
11. Mesonefroi,
muncul pada minggu ke-4 berfungsi sebagai ginjal antara sampai akhir periode
mudigah.
12. Metanefroi,
minggu ke-5, berfungsi sekitar 4 minggu. Janin menghasilkan sampai 600 ml urinperhari.
13. Otot
dan Tungkai
14. Otot
yang pertama terbentuk :
otot
punggung dari pasangan somit. Anggota badan mulai tampak sebagai tonjolan yang
berkaitan dengan somit tertentu pada minggu ke-4 perkembangan. Osifikasi
perubahan ke struktur tulang dimulai sejak usia 8 minggu tapi tetap belum
sempurna saat lahir. Menonjolnya jumlah tulang rawan di kerangka, mempermudah
pengeluaran janin saat melahirkan. Pada minggu ke-9 kerangka tubuh hampir
sempurna walaupun tulang tengkorak masih terus dibentuk (Anshui, 2010).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar